Rabu, 03 Januari 2018

MY YEAR 2016

Menulis bisa jadi kebiasaan yang baik. Buat sebagian orang malah jadi penghidupan yang baik. Gue suka menulis bukan karena gue ngerasa hebat dalam menulis atau tulisan gue bagus tapi karena menurut gue menulis memberikan banyak makna untuk tidak melupakan rekaman kehidupan. Kita mungkin bisa mengingat jejak perjalanan dalam tempo yang cukup lama dan mungkin lebih lama lagi dengan mengunggahnya di laman facebook atau instagram. Tapi menulis status di FB dan IG gue rasakan tidak bisa memberi makna seperti yang muncul dari menulis di blog (or book, occasionally) ada hikmah yang dengan sendirinya tumbuh dan ada memori yang melekat lebih kuat saat proses kita memikirkan kata yang pas untuk menceritakkannya sehingga memori itu terputar-teputar terus dikepala dan akhirnya, ya, perasaan terhadapnya jadi lebih dalam. Seperti potongan cokelat yg terasa lebih pahit (ingat tulisan gue tentang potongan hati).




Menulis itu setali tiga uang dengan membaca. Sama-sama harus dibiasakan. Orang yang tidak terbiasa membaca tidak memiliki kemampuan menerima yang baik. Efeknya : cepat bosan, picky, dan sulit menangkap ide pokok tulisan. Sedangkan orang yang tidak terbiasa menulis tidak memiliki kemampuan menyampaikan yang baik. Efeknya : cepat lelah, Gawky,  dan sulit menyampaikan apa yang ada dipikirannya dengan baik (you know, gampang dicerna). Pangkal dari ketidakterbiasaan antara keduanya sama : jadi bego. Kayak gue.

Nah dalam rangka sekembalinya gue dari goa yang sulit sinyal sehingga bikin gue ga bisa ngeblog selama SETAHUN (iyain aja ya) gue akan kembali ke good habits yang (pernah) gue punya : menulis. Dan kalau di tulisan sebelumnya gue udah ngerewind tahun 2017 dan sekarang gue akan mencoba ngerewind tahuin 2016 gue. Yang akan gue tulis adalah highlight dari tiap bagian cerita dan rencananya gue akan nulis cerita lengkapnya di bagian-bagian yang lain. Doain gue selamat dari kegagalan resolusi tahun baru ini.

*

1. NEW TUYUL IN THE HOUSE, YO
Ingat bocah kecil sakti (kadang horor) yang sering gue ceritain kemunculannya? Ya, dialah Nayla sang ratu keong. Sekarang gue harus menghadapi episode baru dunia pertuyulan di rumah gue : dia punya adek. Dan kemunculan tuyul generasi second di rumah ini sudah memunculkan gelagat menjengkelkan yang haqiqi : dia ganteng. Ya, ganteng. Dan kegantengannya menjadi menjengkelkan karna membuat orang-orang melihat gue dengan sinis tiap kali gue gendong dia. Ketamvanan dedek ini membuat orang bepikir gue gak cocok jadi omnya. Gue dikira penculik anak. Kampret.

Fisik emang menjadi penarik perhatian nih bocah sejak awal kelahirannya. Rambutnya kuning sebagian dan kulitnya putih ngelebihin maknya. Lebih tragis karena kakaknya (tuyul 1.0) yang cewek justru gak gitu2 amat tapi justru lebih persis bokapnya (ya kalian tau lah bokapnya kek apa). Kelebihan inilah yang membuat dia mendapat julukan kehormatan di lingkungan sebagai Bulero : bule separo. Beruntung trend memberi julukan seperti ini belum ada saat gue lahir. Karena bisa jadi julukannya yang diberikan kepada gue adalah Nero : Negro Separo.
 
Tuyul 2 : "Bububbaba Gububulaba hummm"

2. LULUS IPDN
Gue pengen ngomongin tentang gue lulus dari IPDN. Cuma masalahnya gue bingung mau nentuin hari kelulusan gue ini tepatnya kapan. Ini karena momen terakhir di IPDN itu biasa ditandai dengan empat hal yaitu SK Kelulusan, Ijazah, Hari Wisuda dan Hari Pelantikan. Sialnya tanggal untuk keempatnya beda semua.

Lulus IPDN, Kepala Biro Keprajaan (kemahasiswaan) mengibaratkan sebagai lahirnya Para Pamong Praja Muda dari satu rahim yakni rahim ksatriaan lembah manglayang. Kalau ini emang beneran terjadi maka yang kasihan adalah si ibu pertiwi : mau ngurus akta anak-anaknya pada gajelas tanggal lahirnya berapa.

Singkatnya pelantikan (akhirnya) dilaksanakan tanggal delapan agustus 2016 oleh RI1 terhadap 1946 orang Pramong Paja Muda, selama 30 menit (which is kita gladi selama 3 minggu pagi siang sore untuk upacara 30 menit. Pelantikan item maksimal).

Percayalah, semua kulit putih ini photoshop


3. PENEMPATAN PERTAMA
Lulus adalah akhir kisah yang mengawali kisah yang lain. Bukan, yang gue maksud bukan kisah pencarian istri. Kan calonnya udah ada. #eh #masaiya #adayangmao?

Setelah lulus kuliah tibalah masuk ke dunia kerja. Senior sering bilang inilah dunia nyata. Dengan nada seram dan menakut-nakuti. Gue sempat bingung kenapa senior bilang dunia kerja sebagai 'dunia nyata'. Belakangan gue dapet jawabannya : Karena dunia maya adalah Fesbuk, watsap, dkk.

Penempatan awal setelah lulus akan menjadi awal karir perjalanan.

Gue dan tiga potong purna praja asal pendaftaran Lumajang yang lain (Bayu, Rizka, Kukuh) mengawali karir bekerja setelah lulus dengan menjadi pegawai 'MAGANG' di Pemda Lumajang. yeah, sebagai lulusan IPDN ternyata tidak aman dari label MAGANG juga. Beberapa orang menyebutnya orientasi kerja, hmm, rayuan yang bagus tapi intinya sih ya sama. Masa sebagai CPNS harus gue lalui seenggaknya setahun sambil menunggu LPJ dan penyusunan Formasi. Sambil digaji hanya 80%. Sambil nerima ratusan pertanyaan "kapan nak kawen ni?".

Kami berempat  transit di BKD Lumajang. Dengan pembawaan tampan nan menawan kami menghadap kepala BKD dan dipersilakan untuk duduk di meja kerja sementara kami sambil mengerjakan pekerjaan pertama kami : memasukkan undangan pernikahan. Tidak perlu heran, yang menikah adalah anak Bupati Lumajang. Heranlah kalau ternyata yang menikah adala Bupatinya.

Begitulah, seminggu pertama pekerjaan kami berisi persiapan pernikahan putri sang Bupati. Yang mana putrinya tersebut bernama Putri. Entah Putri kalau memiliki putri apakah akan dinamai Putri? Hmmm.... pertanyaan yang cukup sulit dan membingungkan.

Melipat undangan, menamai, packing hingga cek lokasi kami lakukan. Meski pada hari pelaksanaan kami sadar bahwa nama kami sendiri tidak ada di undangan. Yowis, manten-mantenan sendiri aja. Piye enak toh? jadi minggu pertama ini adalah minggu yang mengesankan sebagau WO.

Minggu-minggu selanjutnya kami jalani sebagaimana peserta magang yang baik : kerjakan apa yang bisa dikerjakan meski kadang tidak ada pekerjaan yang bisa dikerjakan (disaat seperti ini kita dituntut inisiatif dengan bertanya dan menawarkan bantuan). Rutinitas Apel, Bengong, Ngopi dan Pulang ini berlangsung kurang lebih 3 minggu sampai akhirnya keluarlah surat keputusan yang menempatkan kami pada SKPD-SKPD tertentu.

Rizka ditempatkan di Bagian Tata Pemerintahan, Bayu di Bagian Rumah Tangga dan Protokol, Kukuh di Bagian Pemerintahan Desa sedangkan gue sendiri tetap di Badan Kepegawaian Daerah.

Boleh pak, Cluster 45 nya murah pak bisa dicicil 100 tahun


4. CI-BI-ER
Gue orangnya ga picky masalah motor. Bukan karena gue orangnya iklasan dan menerima apa adanya. Lebih tepatnya karena gue bego dan ga ngerti motor. Bagi gue motor cuma terbagi jadi 2 jenis : matic dan bukan matic. Selebihnya apapun merk dan jargonnya bagi gue sama aja.

Perspektif ini sedikit berbeda dengan cara pandang bokap. Bukan karena dia ngerti motor tapi bokap punya cara lain untuk mengkategorikan motor kedalam dua jenis : motor mahal dan motor tidak mahal. Selebihnya apapun merk dan jargonnya bagi bokap sama ajalah. Ayah dan anak yang berwawasan luas, kan...

Singkatnya, sebagai hadiah lulus dan sebagai alat kerja, akhirnya bokap beliin gue CBR 150R warna merah. CBR 150R Warna Merah berarti = Dua kata didepan adalah kesukaan gue tapi dua kata keterangan dibelakangnya adalah kesukaan si Koala. Dia mah asal merah aja suka. Bajai dicat merah juga dia jatuh cinta.

Sejak pertama kali itu motor nyampe rumah gue coba membentuk chemistry sama Cibor (panggilan sayang gue sama CBR gue). Gue mandiin dia pertama kali pake tangan gue. Gue isiin BBM terbaik. Dan gue kecup keningnya tiap pagi sambil bilang "papa berangkat yah". Eh, tunggu, kayaknya gue salah setting deh.

Gue merasa gue harus membentuk suatu ikatan batin dengan Cibor karena gue ngerasa nasib gue dijalanan turut dipengaruhi oleh dia. Coba bayangin kalau dijalanan yg rame dia ngambekan trus gue dijatuhin sampe cedera parah. Kan horor. Makanya gue mencoba menyayangi dia. Gue harus sering menaikinya. Mencoba segala gaya dan Manuver. Menjajal segala jarak dan jenis trek. Pernah gue bawa Cibor ke trek perkebunan Teh P70 Gucialit. Alhasil, Motor sempet rubuh dan lampu sein kanannya patah. O aza yakan.

Jarak terjauh yang pernah gue tempuh adalah Lumajang - Yogya (sekitar 420KM/10jam).

Cibor, Anak Jalanan.
 *

Tahun 2016 tahun mulai semaraknya dunia per-youtube-an Indonesia. Youtube telah merubah cara orang menonton cuplikan video, film, clip, dan lain-lain menjadi lebih cepat, praktis dan bisa dimana saja. Sebenarnya fenomena ini sudah sangat lama terjadi terutama di luar Indonesia. Tapi tahun 2016 adalah tahun "lepas landasnya" para youtuber tanah air.

Gue juga tertarik dengan bagaimana orang-orang kreatif berkarya di youtube. Berbagai tema konten dan penyajian telah mengudara di kanal-kanal youtube menumbuhkan beragam style dan kebiasaan yang menarik. Seperti travelingnya Sam Kolder.

Sam Kolder adalah salah satu yang bisa memukau gue dengan penyajian traveling blognnya yang keren.  Ini contohnya dan doain gue bisa bisa bikin yang sekeren ini.


*

Jujur gue harus katakan banyak hal telah terjadi dalam hidup dan perlahan mendisrupsi pola dan cara gue berpikir, Melihat, Mendengar bahkan berbicara. To be honest gue harus akuin bahwa ternyata gue bukan orang yang tahan pengaruh. Mungkin hal-hal kecil yang tak terduga terjadi atau sekedar terlintas didepan gue ga membuat terlalu banyak kepikiran. Tapi tanpa gue sadari hal-hal kecil itulah yang menjangkau lebih jauh ke sel-sel otak tak sadar dan secara diam diam tidak lagi membentuk opini tapi langsung berupa perspektif.

Jadi, sudah sejauh mana "kedewasaan" merubahmu?

:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar