Kamis, 28 Desember 2017

2017 REWIND

Kalau dosa seorang penulis adalah ketika dia tidak menulis, maka gue rasa jahanam udah nyiapin lagu terbaiknya buat nyambut gue. Segitu lamanya gue gak nulis dan masih berani-berani nyebut diri gue penulis (menurut pengakuan diri sendiri. Belagu, emang). Gue sekarang juga ngerasa bersalah sama blog yang jarang gue isi. Andai blog ini seorang anak yang harusnya gue rawat mungkin gue yang udah dikutuk jadi batu di tepi pantai.

Oke, ayo kita perbaiki.





Ada banyak momen besar yang terjadi. Banyak cerita hebat terlewatkan. Tapi di tulisan Year End Moment ini gue akan lebih fokus pada hal-hal besar yang udah terjadi di tahun ini.

jadi, apa aja yang terjadi di tahun 2017?

1. YOGYA 2017 - LPJ DONE

Agar gue bisa menjadi PNS 100% maka syaratnya harus mengikuti serangkaian pelatihan yang biasa disebut Latihan Pra Jabatan atau LPJ. Ini adalah proses yang ditunggu angkatan 23. Gue excited banget. Sekedar informasi kalau LPJ di tahun ini berganti nama menjadi Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil disingkat Latsar CPNS. Disini kesan yang ditimbulkan jadi sedikit bergeser. Kata Latsar menimbulkan kesan renyah dengan bayang bayang merayap di lapangan gapake baju atau gelantungan di tali tambang diantara pohon. Ternyata gue salah. Latsar CPNS tetaplah sebuah pelatihan di kelas dan praktek di dlingkungan kantor. Maka dari itu untuk menghindari timbulnya kesalahpahaman gue bakal tetep menyebutnya LPJ. yeah.

LPJ di tahun ini dilaksanakan selama empat bulan dari bulan Maret sampai Juli. Awal-awal gue cerita ke orang-orang mereka semua kaget dengan lamanya LPJ gue. 4 bulan? kenapa lama sekali?. Mereka kaget. Gue tertegun. Kami menganga tidak percaya dengan Tatapan kosong.  Orang-orang kesurupan. yang terakhir itu lebay sih

Belakangan gue tahu kalau LPJ dijaman sebelum tahun 2014 dilaksanakan paling lama sebulan : dua minggu di kelas, seminggu di lapangan, seminggu evaluasi. Entah apa yang membuat mekanisme diklat di tahun 2017 berubah. Mungkin agar PNS yang diciptakan lebih tahan banting, ramah lingkungan dan hemat energi. Entahlah. Allahualam.

Yang jelas gue mengikuti proses pendidikan selama empat bulan di Yogya : sebulan di kelas, dua setengah bulan di lapangan dan dua minggu pelaporan plus evaluasi (balik ke kelas). Kelas yang gue maksud ada di komplek Pusdiklat Kemendagri Regional Yogyakarta tepatnya di kawasan baciro, Yogya. Lokasinya berada di samping Makobrimob Yogya. Strategi yang bagus. Mereka tahu kalau angkatan 23 bisa membuat huru hara dimana-mana. Untuk praktek gue ditempatin di Kecamatan Kalasan Kabupaten Bantul. Full Story is coming next.

De-Dua 2017 Squad. Gambarnya ada yang lebih bagus gak sih :(

2. GUE DAN KOALA BERTUNANGAN SEKARANG

Pertunangan berarti pembuktian komitmen. Pertunangan berarti membentuk ikatan yang lebih kuat dari sekedar pacaran. Pertunangan berarti hubungan kita diakui oleh orang tua dari kedua belah pihak. Gue gak lagi dicurigai bakalan bawa kabur anak orang.

Pertunangan gue dengan Koala menjadi momen terindah tanggal 21 yang pernah gue dan Koala terima. Sebagai hadiah gue beri dia cincin pertunangan. Pertunangan ini Sekaligus sebagai perayaan hari ulang tahunnya yang ke 23. Sebagai hadiah gue beri dia boneka mooOO (bacanya sambil niruin suara sapi) yang gede. Awalnya dia demen. Lama-lama dia bete karena separuh ranjangnya sekarang habis cuma buat seekor sapi-sapian. Rasain.
 
Gambar Pertoenangan Daripada Toean dan Poean. Direkayasa (Edit) olehpada Poean Woelan.
3. LOMBA PRAMUKA NASIONAL

Memperingati hari sumpah pemuda, Kemenpora dan Kwarnas berduet maut menghelat perlombaan Pramuka Berprestasi tingkat nasional. Finalnya di Jakarta. Dan gue menang. Entah apa yang dipikirkan dewan juri sampai nilai gue tinggi. Kalau salah satu kriterianya adalah wajah yang paling mirip dengan tunas kelapa maka semua menjadi terasa masuk akal buat gue. Tapi kayaknya engga deh.

Diperlombaan ini ada 4 Tahapan penilaian : Administrasi - Verifikasi - Presentasi - Komunikasi (maksudnya wawancara, sengaja diganti biar belakangnya tetap "si". No complain). Di kegiatan ini gue berkenalan dengan mas Pras (Kak Prakoso Permono, cerita tentang dia akan ada di chapter selanjutnya) utusan dari DKI Jakarta. Yang kemudian gue tahu kalau kita sekamar. Dan kemudian lagi gue tahu bahwa dia juara 2 nya. Ada cerita menarik yang cukup berkesan bagi kami. Jadi selama perlombaan gue dan Pras selalu sholat berjamaah. Yang jadi imam gantian, secara kebetulan gue yang duluan jadi imam. Dan dari sini kami sama-sama menduga alasan kenapa gue juara pertama dan dia kedua adalah : gue yang jadi imam pertama. Anal-isis yang menarik bukan? apa sekarang kalian semakin ragu kenapa saya juara? sudah jangan dipikirkan.


Tunas Kelapa

Jenis-Jenis Tunas Kelapa


4. PINDAH KE JAKARTA

Bertepatan dengan Kemenpora mengumumkan gue sebagai juara Pramuka Nasional, Kemendagri akhirnya juga mengumumkan hal yang berpengaruh besar bagi hidup gue : penempatan kerja.  Setelah cukup membuat stres akhirnya tersingkaplah rahasia dan tabir penempatan kerja angkatan 23. GA ADA YANG KEMBALI KE DAERAH ASAL. Sama sekali. Semua orang disebar ke semua daerah. Lima belas persen ke instansi pusat, tiga puluh lima persen ke daerah perbatasan dan lima puluh persen ke seluruh pemerintahan daerah. GG mr Vice President, now we learn whats the true meaning of survival.

And here the surprise goes. Tanpa disangka dan tanpa dinyana, gue ditempatin di instansi pusat. Tepatnya Kemenpan. We o we banget buat gue.  Banyak yang kaget dan tidak menduga karena menganggap bahwa penempatan di isntansi pusat terlebih Kemenpan adalah suatu hal yang primus. Eh, Prestisius, ding. Dan seperti biasa, prasangka pun bermunculan. Ada yang bilang gue beruntung. Ada yang bilang gue nyuap. Ada yg bilang main pelet. Bahkan ada yang satir bilang gue sebenarnya adalah orang terbuang sampe di tempatkan di luar komponen Kemendagri.

After all gue bersyukur. Waktu gue nulis ini Sudah dua bulan gue kerja di Kemenpan. Yang Artinya udah dua bulan gue hidup di jakarta. Dan ya, Jakarta is so stressfull. Panasnya, macetnya, bencongnya, semua bikin eneg. Tapi semua gue nikmatin kayak Jokowi nikmatin jadi presiden atau Mulan Jameela nikmatin Ahmad Dhani. Awalnya penuh beban dan tekanan dari lingkungan tapi dengan kesabaran yakin semuanya akan terbiasa dan terasa lebih baik.

FYI, Jakarta adalah satu satunya kota yang mendapat predikat Ibukota Indonesia. (yeazy bray)

Akibat Panas Ekstrem, Pandangannya Jadi Agak Beler :D

*

Jadi di 2017 ada empat momen penting yang berpengaruh dalam hidup gue tentang kerjaan gue, karir gue, hobby gue dan jalan asmara gue (tsah). Gue yakin banyak diantara kalian yang juga melalui momen besar dalam hidup. Beberapa temen gue udah ada yang maried. Beberapa bahkan mendapatkan anak pertama mereka tahun ini. Of course there is always sad side when someone leaves or something breaks.  Dan sebagaimana tahun-tahun yang sudah berlalu dalam hidup gue, selalu ada pesan kebijaksanaan penting yang bisa kita ambil dari tiap babakan kehidupan. Babak tahun 2017 adalah babak yang banyak menyadarkan gue bahwa sebenarnya sebagian besar kejadian dalam hidup kita terjadi bukan dengan kehendak kita. Kita bisa berencana, menyusun step by step planning dengan matang dan akurat, tapi yang akan benar-benar terjadi sangat sering tidak sesuai "persis" dengan apa yang kita inginkan. Planning dan rencana yang dibuat pada akhirnya (di detik detik terakhir kejadiannya) hanya akan menjadi harapan dan perkiraan. Ketika yang terjadi BENAR seperti yang kita perkiraan maka kita akan reflek melakukan tindakan selanjutnya seperti yang direncanakan, pun demikian ketika yang terjadi TIDAK seperti yang diperkirakan maka kita akan reflek melakukan tindakan antisipatif yang sudah disiapkan selanjutnya. Tidak ada yang benar-benar pasti, sekuat apapun kita berharap kita tidak bisa mengendalikan semesta seperti kemauan, kita lah yang harus menyesuaikan.

Dan satu-satunya yang bisa kita kendalikan secara penuh (meski kenyataannya ga penuh-penuh amat) adalah diri kita sendiri. Kita bisa menentukan akan berjalan lurus kedepan dan memerintahkan kaki kanan untuk melangkah lebih dahulu tapi kita tidak bisa menentukan apakah jembatan didepan kita tidak akan runtuh atau tidak ada orang lain yang mendorong/memanggil kita sehingga tidak lagi berjalan lurus ke depan.

Tidak. Memang tidak bisa ditentukan. Tapi setidaknya bisa direncanakan agar tetap pada tujuan. Kalau yang sudah direncanakan saja bisa meleset dari tujuan apalagi yang tidak direncanakan?


Semoga 2018 lebih berwarna.

Merry everything and happy always.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar