Rabu, 10 Februari 2016

Ga Jelas : Ketika Berjodoh



PERINGATAN!!!
Membaca tulisan ini dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, kuota habis, buang waktu, kepala pusing, dan gangguan kehamilan dan janin.

#


Gue masih terlentang dengan cantik, dengan tangan kiri di perut dan kaki bersilang. tangan kanan gue masih megang hape yang masih anget, Pandangan gue memaku di langit-langit kamar. Gue mikir.

Jodoh.

Banyak orang bilang akan menikah ketika sudah bertemu dengan jodoh mereka. Biasanya mereka akan bilang “kita ga akan pisah, dia adalah jodoh gue”  sambil sesenggukan nahan air mata dan ingus. Bagaimana orang-orang ini berbicara tentang jodoh buat gue adalah suatu hal yang absurd.

Gue termasuk orang yang ga percaya dengan konsep jodoh.

Menurut gue sangat tidak adil kalau kita harus terjebak dalam satu pilihan yang bahkan kita tidak dimana dan siapa pilihan itu sebenarnya. Kisah cinta orang saklek dengan konsep seperti ini kebanyakan alurnya kayak gini :

*lagi akur

"Akh, gue cocok banget sama dia. Ga salah gue pilih dia. Terimakasih Tuhan telah mempertemukan hamba kepada jodoh hamba" sambil berlinang air mata dan nulis di blog pribadi. Bukan, itu bukan gue.

*berantem dikit

"Ikh si dia nyebelin banget sich, selalu nyakitin perasaan aku, engga mau ngertiin aku. Ya Tuhan kenapa engkau pertemukan hamba dengan orang yang bukan jodoh hamba" sambil mabok

*jomblo

"Jalan-jalan pinggir kali ah, siapa tahu ketemu jodoh" ga jelas antara nyari jodoh apa nyari kodok.

Somehow, gue juga bertanya-tanya, siapa yang pendamping gue kelak? Seperti apa rupanya? Seperti apa sifatnya? Cewek apa cowok ya? Sophia latjuba jadi nikah sama ariel ga ya? (Ga nyambung)

Menurut gue Tuhan bukannya menentukan satu orang yang jadi pasangan kita. Tapi Tuhan menentukan satu kriteria orang yang cocok dengan hati kita dan kita bisa milih (misal : gue suka cewek yang kumisnya tebel. Kan misal). Later we find a matched girl and finally decide her to be our goal. Sisanya yang perlu kita lakukan adalah berusaha buat bisa menarik perhatian dia, dan perhatian Tuhannya. Dan jika kita cukup “ngeyel” dengan pilihan kita, mungkin tuhan akan rela menjatuhkan stempel jodoh nya di jidat gadis pilihan tersebut.

Seperti kata engku radit, jodoh itu bukan ditunggu tapi diperjuangkan.

gue setuju.

Orang2 saklek yang berpikiran bahwa jodoh tinggal ditunggu kedatangannya maka ia hanya akan tinggal menunggu tanpa melakukan usaha yang berarti. Tapi orang yang berpikir jodoh harus diperjuangkan akan berusaha untuk menjadi lebih baik dan terus berjuang untuk mendapatkan jodoh impiannya. Atau yang gue maksud disini berjuang agar dojodohkan dengan cewek impiannya.

Berjuang yang gue maksud bukan berarti deketin bambu runcing keleher sambil tereak-tereak "Berjodoh ataoe mati!!!". Berjuang gue maksud adalah berjuang dengan hati. Mencari tahu apa kesukaan dia, hobby dia, silsilah dia, and anything about him/her. Mencoba (dengan hati-hati) setiap Impression pack yang mungkin dia suka. Tahu kapan kita musti kalah dan musti menang. Jokes, Manner, And anything about that pinky shit.

Pada dasarnya cowok bisa dengan gampang banget mikirin itu semua pake otak mereka. Menyiapkan hal2 menyenangkan dengan harapan si cewek bakalan terkesan. Sayangnya, cewek mikir pake hati. Hal lucu bisa jadi bencana, jika mereka berkehendak demikian. Mereka makhluk tidak logis.

Gue tentu percaya bahwa umur, rizki, jodoh ada di tangan tuhan. Tapi apa jadinya kalau kita berpikir tinggal diam menunggu apa yg sudah ditetapkan Tuhan datang tanpa kita perlu ngapa2in? Maka gue jadi lebih setuju kalau kita berpikir bahwa umur, rizki dan jodoh adalah urusan tuhan, Yang menjadi urusan kita adalah berjuang.

Ustad gue juga pernah bilang kalo umur, rejeki dan jodoh hanya bisa diubah dengan doa. Dan doa2 yang pantas dikabulkan adalah doa yang sepadan dengan usaha dan pengorbanannya.

Cinta tidak pernah jahat. Cinta tidak pernah tidak adil. Apa yang membuatnya tampak menjadi jahat dan tidak adil adalah cinta yang engga pede.

Jaman sekarang orang gampang banget bisa cinta-cintaan. Temen gue, Rosi, adalah playboy sejati. Suatu saat dia berniat godain mbak kasir cantik Cuma buat nunjukin ke gue kalo dapet cewe itu gampang. Pas waktu dia bayar bill dia ambil spidol merah dan tulis id line dia disana. Seminggu kemudian kita nongkrong bertiga : gue, rosi, dan mbak kasir cantik korban poligami rosi.

Pacaran buat gue adalah proses memantaskan diri dengan sang (target) jodoh. It’s the time to know and understand each other. Waktu pacaran buat adalah waktu untuk mencari tahu, kebaikan seperti apa yang gue belum punya, setelan emosi seperti apa yang gue butuhkan, menyeimbangkan karakter sejauh apa?. 

Kita emang ga tau siapa yang jadi jodoh kita. Basicly, tidak ada yang tahu siapa jodohnya. Tapi Yang gue yakin, kita bisa minta. Meminta dengan sangat. Minta dengan berusaha dan berdoa. Berusaha agar pantas dan berdoa agar dipantaskan.

Semoga aku dipantaskan untukmu.
Yogyakarta, 01-02-2016


Tidak ada komentar:

Posting Komentar