PERINGATAN!!!
Membaca tulisan ini dapat menyebabkan kanker, serangan
jantung, impotensi, kuota habis, buang waktu, kepala pusing, dan gangguan
kehamilan dan janin.
#
Gue masih terlentang dengan cantik, dengan tangan kiri di
perut dan kaki bersilang. tangan kanan gue masih megang hape yang masih anget,
Pandangan gue memaku di langit-langit kamar. Gue mikir.
Jodoh.
Banyak orang bilang akan menikah ketika sudah bertemu dengan
jodoh mereka. Biasanya mereka akan bilang “kita ga akan pisah, dia adalah jodoh
gue” sambil sesenggukan nahan air mata
dan ingus. Bagaimana orang-orang ini berbicara tentang jodoh buat gue adalah suatu hal
yang absurd.
Gue termasuk orang yang ga percaya dengan konsep jodoh.
Menurut gue sangat tidak adil kalau kita harus terjebak dalam satu pilihan yang bahkan kita tidak dimana dan siapa pilihan itu sebenarnya. Kisah cinta orang saklek dengan konsep seperti ini kebanyakan alurnya kayak gini :
*lagi akur
"Akh, gue cocok banget sama dia. Ga salah gue pilih dia. Terimakasih Tuhan telah mempertemukan hamba kepada jodoh hamba" sambil berlinang air mata dan nulis di blog pribadi. Bukan, itu bukan gue.
*berantem dikit
"Ikh si dia nyebelin banget sich, selalu nyakitin perasaan aku, engga mau ngertiin aku. Ya Tuhan kenapa engkau pertemukan hamba dengan orang yang bukan jodoh hamba" sambil mabok
*jomblo
"Jalan-jalan pinggir kali ah, siapa tahu ketemu jodoh" ga jelas antara nyari jodoh apa nyari kodok.
Menurut gue sangat tidak adil kalau kita harus terjebak dalam satu pilihan yang bahkan kita tidak dimana dan siapa pilihan itu sebenarnya. Kisah cinta orang saklek dengan konsep seperti ini kebanyakan alurnya kayak gini :
*lagi akur
"Akh, gue cocok banget sama dia. Ga salah gue pilih dia. Terimakasih Tuhan telah mempertemukan hamba kepada jodoh hamba" sambil berlinang air mata dan nulis di blog pribadi. Bukan, itu bukan gue.
*berantem dikit
"Ikh si dia nyebelin banget sich, selalu nyakitin perasaan aku, engga mau ngertiin aku. Ya Tuhan kenapa engkau pertemukan hamba dengan orang yang bukan jodoh hamba" sambil mabok
*jomblo
"Jalan-jalan pinggir kali ah, siapa tahu ketemu jodoh" ga jelas antara nyari jodoh apa nyari kodok.
Somehow, gue juga bertanya-tanya, siapa yang pendamping gue
kelak? Seperti apa rupanya? Seperti apa sifatnya? Cewek apa cowok ya? Sophia latjuba jadi nikah sama ariel ga ya? (Ga nyambung)
Menurut gue Tuhan bukannya menentukan satu orang yang jadi
pasangan kita. Tapi Tuhan menentukan satu kriteria orang yang cocok dengan hati kita
dan kita bisa milih (misal : gue suka cewek yang kumisnya tebel. Kan misal). Later we
find a matched girl and finally decide her to be our goal. Sisanya yang perlu kita
lakukan adalah berusaha buat bisa menarik perhatian dia, dan perhatian Tuhannya.
Dan jika kita cukup “ngeyel” dengan pilihan kita, mungkin tuhan akan rela menjatuhkan
stempel jodoh nya di jidat gadis pilihan tersebut.
Seperti kata engku radit, jodoh itu bukan ditunggu tapi
diperjuangkan.
gue setuju.
Orang2 saklek yang berpikiran bahwa jodoh tinggal ditunggu
kedatangannya maka ia hanya akan tinggal menunggu tanpa melakukan usaha yang berarti. Tapi orang
yang berpikir jodoh harus diperjuangkan akan berusaha untuk menjadi lebih baik dan
terus berjuang untuk mendapatkan jodoh impiannya. Atau yang gue maksud disini berjuang
agar dojodohkan dengan cewek impiannya.
Berjuang yang gue maksud bukan berarti deketin bambu runcing keleher sambil tereak-tereak "Berjodoh ataoe mati!!!". Berjuang gue maksud adalah berjuang dengan hati. Mencari tahu apa kesukaan dia, hobby dia, silsilah dia, and anything about him/her. Mencoba (dengan hati-hati) setiap Impression pack yang mungkin dia suka. Tahu kapan kita musti kalah dan musti menang. Jokes, Manner, And anything about that pinky shit.
Berjuang yang gue maksud bukan berarti deketin bambu runcing keleher sambil tereak-tereak "Berjodoh ataoe mati!!!". Berjuang gue maksud adalah berjuang dengan hati. Mencari tahu apa kesukaan dia, hobby dia, silsilah dia, and anything about him/her. Mencoba (dengan hati-hati) setiap Impression pack yang mungkin dia suka. Tahu kapan kita musti kalah dan musti menang. Jokes, Manner, And anything about that pinky shit.
Pada dasarnya cowok bisa dengan gampang banget mikirin itu semua pake otak mereka. Menyiapkan hal2 menyenangkan dengan harapan si cewek bakalan terkesan. Sayangnya, cewek mikir pake hati. Hal lucu bisa jadi bencana, jika mereka berkehendak demikian. Mereka makhluk tidak logis.
Gue tentu percaya bahwa umur, rizki, jodoh
ada di tangan tuhan. Tapi apa jadinya kalau kita berpikir tinggal diam menunggu apa yg sudah ditetapkan Tuhan datang tanpa kita perlu ngapa2in? Maka gue jadi lebih setuju kalau kita berpikir bahwa
umur, rizki dan jodoh adalah urusan tuhan, Yang menjadi urusan kita adalah
berjuang.
Ustad gue juga pernah bilang kalo umur, rejeki dan jodoh hanya bisa diubah dengan doa. Dan doa2 yang pantas dikabulkan adalah doa yang sepadan dengan usaha dan pengorbanannya.
Cinta tidak pernah jahat. Cinta tidak pernah tidak adil. Apa
yang membuatnya tampak menjadi jahat dan tidak adil adalah cinta yang engga
pede.
Jaman sekarang orang gampang banget bisa cinta-cintaan. Temen
gue, Rosi, adalah playboy sejati. Suatu saat dia berniat godain mbak kasir
cantik Cuma buat nunjukin ke gue kalo dapet cewe itu gampang. Pas waktu dia
bayar bill dia ambil spidol merah dan tulis id line dia disana. Seminggu kemudian
kita nongkrong bertiga : gue, rosi, dan mbak kasir cantik korban poligami rosi.
Pacaran buat gue adalah proses memantaskan diri dengan sang (target) jodoh. It’s the
time to know and understand each other. Waktu pacaran buat adalah waktu untuk
mencari tahu, kebaikan seperti apa yang gue belum punya, setelan emosi seperti apa yang gue butuhkan, menyeimbangkan karakter sejauh apa?.
Kita emang ga tau siapa yang jadi jodoh kita. Basicly,
tidak ada yang tahu siapa jodohnya. Tapi Yang gue yakin, kita bisa minta. Meminta dengan sangat. Minta
dengan berusaha dan berdoa. Berusaha agar pantas dan berdoa agar dipantaskan.
Semoga aku dipantaskan untukmu.
Yogyakarta, 01-02-2016Semoga aku dipantaskan untukmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar