ini karena ternyata dari semua kegiatan tulis menulis gue, gue cuma ngubek-ngubek satu judul tulisan ajah. jadi tiap kali gue lihat tulisan gue dalam mode 'edit' pasti bikin gue lama disitu dan ada aja yang gue ubah. hmm... emang susah jadi perfeksionis.
you know, just like Da Vinci's "Art is never finished, it is just abandoned".
so, mulai sekarang gue berusaha sebisa muungkin buat nyelesain ngetik tulisan gue dalam satu kali buka dasbor. tutup. besoknya buka lagi, selesain editing. and post. with this short kind of typing i hope you can still feel me.
oke, lanjut.
Menghabiskan liburan yang singkat padat dan sekarat pake acara naek gunung emang top abis. meskipun perjalanan balik ke kampus versi gue cukup memilukan. truely, memilukan.
gue dan rombongan yang keluar kampus sebagai atlet lompat galah interlokal alias lompat pager (karena ga pake pakaian dinas) menyadari sebuah realitas yang pahit, masuknya-harus-lompat-pager-lagi. dan sekarang ga bisa lewat jalan yang sama, denger-denger jalan yang kemarin kami pake buat keluar udah ada yang jaga. huhuhuuu.
jadilah kami lewat jalan yang lain. yakni pager belakang. iya, masih pager juga. begitu sampai di titik penerjunan (ceilah) satu per satu dari kami melompat, cepat, tangkas, lincah, bak tupai terbang diolesin salep di pantat. dan kini tibalah giliran gue,gue palingterakhir. gue berdoa dalam hati biar diberi kelancaran dan keselamatan dalam menyelesaikan misi terakhir.
gue mulai manjat pohon yang dijadikan tangga penghubung ama tembok. gue memanjat dengan hati-hati, dengan bismillah di setiap langkah, sampai akhirnya mala petaka terjadi.
"srett, krekk, bukk, uohhh" <-- yang terakhir suara erangan gue
gue jatoh aja gitu lho. dan gue beneran jatoh.
dan saya terdiam sejenak. dan kutoleh pohon itu lagi, kutatap, makin kutatap, LEBIH POKUS, dansaya sadari ternyata bunyi "krekk" tadi adalah bunyi peraduan antara pantat gue dengan patahan cabang pohon yang menjulang. ANJROT, TIKUS BAKAR ASEM MANIS. ternyata sodara-sodara, baru saja telah terjadi pelecehan seksual oleh sebatang pohon terhadap seorang pemuda sebut saja joko. fhufhufhuu..
gue meringkuk. semenit, tiga menit, 5 menit, dan gue mulai khawatir ada petugas pamdal yang dateng curiga. dan setelah menyumpah serapahi si pohon biadab moga-moga mandul dan ga bisa berbuah anggur, gue pergi dari TKP (tempat kesialan pantat). gue susurin pager kampus gue dan akhirnya nemuin pohon yang gampang dinaikin dan tidak mencurigakan sebagai penjahat kelamin seperti pohon sebelumnya.
voila. setelah beberapa adegan jurus ninja, gue akhirnya bisa masuk kampus lagi. yeeha, yeeha, yeeha,.. #suara kembang api dari kejauhan.
now here is the problem, mau kemana lagi gue? masuk wisma, bisa disergap buser gabungan pengasuh-pamdal. akhirnya gue mutusin buat masuk mesjid kampus. beres dari mandi gue pinjem baju bro gue yang ada di masjid. namanya uda Rama. dia orangnya baik banget. mau minjemin baju, mau dimintain tolong beli nasi goreng, mau nganterin ke tukang urut, pokoknya sip dah buat calon suami. tolong jangan matiin lampu buat uda Rama ya.... eh, ini acara take uda out bukan ya?'
kehidupan gue di masjid adem ayem tenan. kerjaannya tidur, makan, sholat, dari sore sampai pagi. udah gitu besoknya dianter si uda rama ke tukang urut buat ngilangin pegel-pegel. sekalian ngelurusin kali aja ada syaraf-syaraf pantat gue yang musti dilurusin. kali aja kan.
pokoknya. istirahat gue bener-bener optimal, dah. tengkyu berat ya uda Rama. moga ada yang ga matiin lampu buat uda. #tetep.
minggunya gue mutusin buat keluar. dengan modal tekad yang menggondok gue ambil seragam PDH di asrama, mandi, bersih-bersih, dan setelah ganteng selayaknya justin gimbal gue pun berangkat ke bukittinggi. kali ini keluar kampus lewat jalan yang benar, jalan yang lurus dan bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai. amiin.
naek angkot ke bukittinggi, tetep ga tau mau kemana. yaelah bor, bego sih. akhirnya gue cuma mutusin buat berkeliaran di sekitar jam gadang aja. kali aja ada orang kaya yang mau ngangkat gue jadi
catatan : performance mantap + kamera ok - temen buat motoin = idiot keren berkeliaran
itu adalah potret cerita liburan IB gue. apa yang pengen gue ceritakan lebih dari sekedar cerita jalan-jalan biasa. lebih dari sekedar timeline rentetan status. lebih dari sekedar "hei, gue kemaren kesana, loe kesana juga ga?" which is sangat mudah dicapai. asal punya uang dan teman. tidak, hanya dengan uang. i am not the kind of that people.
liburan menurut gue bukanlah sesuatu yang harus dirayain dengan 'nyaman'. beda ama nyokap gue dan mas gue. bagi mereka, liburan ya ..... libur. dirumah. makan, tidur, mencret. dan resenya pikiran jaman batu begini menjadi semacam sabda yang harus diikuti oleh seluruh umat di keluarga gue. pernah gue sebel ama nyokap, pas liburan SMA gue ga dibolehin ikut camping ama temen-temen pramuka. god, apa yang salah dari camping? apa yang salah dari pramuka? apakah gue akan lebih membahayakan dari anak SMA lain yang kalo liburan pulang mabok? atau pulang digendong sambil ngeces karena ada jarum di lengan kirinya? mendengar pembelaan gue itu akhirnya nyokap gue kasih gue ijin. dengan syarat dan ketentuan berlaku. nyokap gue emang bandar undian berhadiah.
gue kadang heran, ama nyokap yang suka ngelarang gue ikut kegiatan outdoor pas liburan. mungkin karena sayangnya nyokap ama gue kali ya? takut anaknya yang cakep dan kelewat hensem ini kena apa-apa seperti mendadak pandai bermain gitar? (#lho?). gue kadang merasa diperlakukan tidak adil. mas gue, yang punya masa lalu hampir ga naik kelas, bisa ngelakuin apa aja yang dia mau. mulai dari dugem, balapan, sampai ngemil panadol. sedangkan gue yang cakep dan kelewat hensem ini pengen sholat di atas gunung aja musti dapat kuliah subuh dulu.
tapi gue tetep yakin nyokap gue sayang sama gue. tapi gue juga butuh nyokap ngerti, gue akan lebih baik-baik saja dengan apa yang gue lakuin. i know what i've to do, as your son. jadi perhatikanlah nyonya-nyonya calon ibu sekalian, ibu rumah tangga ibu PKK dan segala jenis ibu yang lainnya, untuk anak jangan coba-coba, beri minyak kayu putih caplang. <== korban iklan.
maaf. saya jadi ngelantur.
kadang sesuatu yang aneh dan melelahkan justru akan memberi kesan yang lebih menyenangkan dari apa yang suatu kebiasaan bisa berikan. mencari sesuatu yang memang 'layak' untuk dicari, dan mendapatkan apa yang layak untuk diperjuangkan.
gue selalu punya some eccentric things to do, dan itu ngebuat gue nyamana. itu yang ngebuat gue ngerasa ada. karena dengan menjadi unik berarti gue menjadi diri gue sendiri. gue ngerasa udah nulis nama gue sendiri di kehidupan ini. nama yang bisa gue ubah ukurannya sendiri,warnain sendiri,atau gue ganti fontnya dengan font kesukaan gue. menuliskan "manusia bernama Robi Zam-Zam" diantara deretan "manusia biasa" lainnya.
you know, menjadi sesuatu yang beda tidak pernah salah. karena menilai hal yang beda orang tidak bisa memakai barometer yang sama dengan yang mereka pakai untuk menilai hal-hal yang biasa mereka temui. dan ketika telah menyerah untuk mencari penilaiannya, orang akan berkata "ya, mungkin dia memang layak untuk diperhitungkan".
mungkin dia memang layak untuk diperhitungkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar