Jumat, 16 Desember 2011

Otot Jantung Kuning Langsat

......gue devisit kasut item.

entah ini fenemona macam apa, tapi dapat dipastikan hampir setiap hari jumat dan sabtu gue biarin kaki gue bersetubuh dengan sepatu fantovel hitam yang mengerikan.

jadilah gue berkeliling berburu kasut malam ini. dimalam langit gelap tanpa bintang. dingin terpaan embun sisa hujan. dan gue temuin buruan gue itu di Indomart. baju koko ijo pupus (kesukaan dia), celana pramuka dan sandal jepit. perform ala-ala santri baru bangun tidur nyasar ke indomart, dengan pede.nya masuk, celingak clinguk, dan maju ke kasir naruh satu barang untuk dibayar. "kasut mas..? nambah apa lagi?". "uhmmm, iya kasut, itu aja mbak". dan si mbak-mbak kasirnya senyum simpul. bukan simpul pangkal. tapi senyum simpul. ga pengen mati gaya di depan mbaknya, gue keluar dengan langkah sangar. kasian si mbak pasti dia shock.

tapi ini bukan cerita gue hari ini.

oke, jujur, postingan gue sebelumnya suka bikin merinding, itu diambil dari blog orang, yang untuk sementara gue yakin dia masih orang, dengan sedikit rombakan kondisional. tapi bagaimanapun juga, postingan itu mewakili isi hati gue akhir-akhir ini. ya, gue bener-bener lagi galau maksimal.

dan nasehat demi nasehat mengalun di telinga dan di hape gue.  kita ga bisa membiarkan diri kita berdiam di dalam kegalauan. kita harus bergerak lurus kedepan. jangan peduliin hal ga penting yang menghambat hidup loe. . . . . . . yup guys, itu ketika pikiran rasional masih bisa bergulir indah. faktanya, seorang anak manusia membutuhkan masa reses (baca : masa-masa ancur abis) ketika harus bergumul dengan maslah hati mereka, dengan masa tenggang berbeda tiap orangnya. seperti masa reses gue yang ga berkesudahan ini. dan di setiap masa reses, setiap hal yang berhubungan dengan 'dia' seolah menjadi frenkenstein (gue ga paham ini nama apaan) yang sektekita nytop otak kita dari berpikir waras. yang itu artinya, cuma hati loe yang bisa kerja sekarang. sialnya, kerja hati dalam masa reses begini lebih buruk dari kerja titit di waktu pagi : cenat cenut cenat cenut.

hal yang cukup memukul (melankolis) terjadi siang ini . bukan karna siang ini gue nemuin bukunya raditya dika : Cinta Brontosaurus tergeletak di Lab sekolah (ngapain juga buku ginian ada di lab, dasar bukunya orang sarap) dan untuk sementara ga gue kembalikan ke orangnya (di sampulnya ada idetitas pemilik, aslinya lagi males aja nyari-nyari orang buat balikin buku), bukan. bukan juga karna try out matematika yang jawabannya udah nawur ga bisa ditolerir lagi, meski sekedar membaca soalnya aja gue udah kayak dijejali bangkai tupai. masih bukan. tetapi cerita hari ini lebih kepada apa yang gue alami ba'da sholat jumat tadi siang.

jadi ceritanya hari ini, gue nyambangin sanggar pramuka yang udah cukup lama gue ga lihat bentuk dan rupanya. tambah manis dengan sentuhan-sentuhan centil adik2 periode yang sedang menjabat. ada banyak wajah baru disana. kepribadian-kepribadian baru. dan hobi-hobi baru. penyiar radio, soccer player, active talker, maniak facebooker,  ampe tukang sapuer. maniak banget ama yang namanya sapu. "jangan biarkan rumah anda kotor!!". mantap

gue pun sempat nyambrung-nyambrung ga jelas ama mereka. bukan, bukan ama sapunya, biarkan sapunya bergoyang diatas lantai. tapi dengan kepribadian mereka satu-satu (biasa dong kakak yang baik melebur dengan adiknya). yang lagi facebookan, gue komenin langsung disebelahnya. menurut gue bisikan langsung lebih efisien daripada loe masih harus nyari laptop dan log in dan cari komen anak tersebut dan loe komenin. ribet tau. yang lagi maen game bola gue bikin stres. udah ga masuk-masuk, sekalinya hampir masuk tertekanlah ctrl+alt+del dengan penuh birahi. ada juga si penyiar radio, nyritain suka dukanya jadi penyiar radio buat remaja. yang inti dari intinya cerita dia (buat kalian para curhaters di radio) sdarlah kawan, ga slalu cerita kalian bisa ditanggapi tanpa bikin mules. yang tukang sapu?? akhirnya dia ngecat tongkat.

menjelang akhir cerita gue di tempat penuh kebrutalan gue ini, gue sempatin juga nyamperin adik yang lebih suka cerita yang ga alay-alay dan cenderung WYSIWYF (what you say is what you feel). sebentar dia ngeliatin gue.

"mas bor". "hemmm...?" sahut gue sekenanya.
"tumben kelihatan sumringah" tanya dia senyum senyum
"masa sih"
"heem"
"kok bisa, apa karna q gue ga muculin taring segede tombak kayak pas lagi pradana dulu? owh, pliss, itu kan akting"
"haha, bukan mas, tumben aja keliatan bersinar dikit"
gue liat2 keatas, dan ga ada lampu halogen lagi nyenterin gue. berarti ada indikasi dia bohong
"apaan coba?"
"beneran mas. mas ibor kali ini lebih sumringah, lebih banyak bikin kita ketawa, lebih asyik aja"
"......"
gue diem

bingung juga mau jawab gimana.

"inget sandi ambalan kita dik, jangan tampakkan pada lahirmu, isi hatimu. apapun yang terjadi, tampilkan wajah penuh bahagiamu pada orang-orang, kecuali kalau kamu lagi ngempet eek" jawab gue sok tua.
"widih, sok so sweet deh mas ibor"
"ya, km ga tahu kan apa yang terjadi padaku. tapi yaudah lah, kalo gitu jangan coba lihat ke dalam sini (nunjuk hati), karna disini gelap, cukup kalian lihat wajah ini saja. senang bisa berbagi kebahagiaan yang tinggal sedikit ini".

emang sedikit menyedihkan. mengingat jika kamu orang yang selalu riang, dengan snang hati sellau berusaha mengembangkan senyum di wajah temen2mu. dengan penuh kesotoyan slalu mencoba mengerti apa yang temen kamu rasakan. pahit manis asam basa netral. in order biar temen kita bahagia dan ketawa didepan kita. dan ketika kita tertimpa kegalauan kita harus sendirian.

yang gue akhirnya sadari, teman yang selalu ada di sekeliling kita ga pernah bisa jadi diri kita. dan ga akan pernah. segalau dan semendung apapun jiwa kita, in fact kita tetap terlihat biasa bagi orang lain. wajah yang biasa. suara yang biasa. semuanya seolah berjalan biasa. hingga suasana yang kita timbulkan seolah memang hal biasa. sekalipun muncul kata hiburan "gue tau rasanya", tapi tidak, mereka tidak pernah tahu bagaimana rasanya karena merka tidak pernah menjadi kita. karna setiap hati punya kepekaan tersendiri membca rambu disekitarnya. sesuai kata nyokap gue pernah bialng, setiap nasi goreng, sekalipun dimasak oleh koki yang sama bumbu resep yang sama, punya rasa yang berbeda-beda. ingat itu nak. pokoknya masakan mama yang paling enak.

kita harus benar-benar sndiri dalam tulang berbalut daging. tubuh gue mungkin kelihatan utuh dan sumringah. tapi di dalam gue hancur lebur gemah ripah loh jinawi (loh..?). karna seperti itulah memang kelihatannya. gue pun berpikir, mungkin yang terjadi di sekitar gue juga sama. mungkin aja si facebooker tadi emang lagi berantem serius ama pacarnya. gara-gara status pacarnya ga di-like, mungkin. atau bisa saja si pemain bola lagi mencoba menghilangkan kesuntukan sehabis kehilangan hape. atau juga si penyiar radio kepaksa jadi penyiar karena keluargnya butuh uang. dan mungkin juga si tukang sapu bener-bener lagi stress traumatic habis digebuk pake sapu ama neneknya. tapi hidup kita, akan tetap terlihat biasa. terasa beda, terlihat biasa. gue sadari itu. orang-orang berjalan seakan ga peduli apa yang kita rasakan. karna bagaimanapun simpati mereka ke kita, they have to walk their own life. so our problem means nothing for them.


owh. apakah yang sedang terjadi. apa yang menimpa jiwa hambamu yang malang ini ya Allah. jiwa yang dibesarkan oleh serigala jantan besar berbulu singa, sekrang justru lebih kerdil dari hamster kuning langsat.

gue seolah kehilangan hampir 3/4 semangat gue hidup. terlepas dari background cerita teman-teman yang ngecewain gue. gue serasa mati.

neverthless, let it flows by it will. jangan sampe cerita hamster melankolis ini ikut2an bikin loe (pembaca) mules. lebih-lebih mencret. demi Tuhan itu hal yang sangat menyiksa.

satu hal cerita hari ini yang bikin gue ngeri. mbak-mbak kasir di indomart. tatkala gue pengen bayar kasut item baru gue, si mbaknya terlbih dahulu mengambilkan rokok pesenan orang disebelah gue, rokok yang biasanya tersusun rapi dibelakang si kasir. diapun membalikkan badan dengan celana daleman pink yang berpose keluar terlihat di bagian belakang. gue ilfill setengah mati. pengen rasanya langsung baca ,mantra diagon ally-nya harry potter dan lenyap seketika. manager indomart harus bertindak serius atas pencemaran pemandangan ini. owh, mataku buta jadinya, berdarah..... mataku berdarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar