Selasa, 13 Desember 2011

Cita - Cita Setinggi Indomart.

well yah, terakhir pulang ke pangkuan bunda terasa kurang puas. jam 6 sore sampe rumah, paginya jam 6 angkat kaki lagi. tugas belajar di luar desa. mama, papa, i strongly miss u so.

tapi cerita baru tetep gue dapet. kali ini dari si alien mungil.
jangan tertipu wajah polosnya














jadi ceritanya gue sama mama lagi santai di ruang tamu. gue duduk anggun bersarung dan mama duduk disamping gue. ga tahu juga kenapa mama lagi ga datang moodnya nonton Tarung Dangdut di MNC TV. mama ngajak ngobrol naglur ngidul. mulai ngomongin papa, sekolah q, sampe rambutan. "rambutan kok ga merah merah ya?", "disemir aja ma".. gue harap jawaban gue cukup memuaskan mama.

dan seperti biasanya, ketika ada gue lagi duduk membuka laptop, alien kecil di rumah gue muncul dengan niat yang sulit di tebak. "om om om". dan gue, sebagai om penyayang rangkul dia bareng gue didepan laptop. dan seharusnya gue tahu kalo nih alien suka banget ama tombol biru menyala di pojok kakan laptop gue. tatkala Term Of References (TOR) gue dah mau kelar satu, laptop gue kena pemadaman Alien. sambel.

"anak baik, ga boleh gitu ya, jangan tekan itu lagi, ok?"
"aaa......." dia merengek dan mencobanya lagi teman-teman, dan berhasil, belum hidup mati lagi.
"nay, om bilang jangan, atau km om deportasi ke kamar, jangan, jangan dan jangan"

akhirnya setelah melakukan lnegosiasu yang alot, Nayla akhirnya mengerti. dia duduk diam memperhatikan omnya bekerja. masih dipangkuan gue.

"Nayla pasti jadi orang sukses..... ya kan anak baik?!"
mama mulai mengigau

tapi harus gue akuin, nih alien termasuk spesies cerdas, menurut gue, masa kecilnya dia cepet banget belajar guling-guling, ngomong, jalan, bahkan belajar ngencingin omnya. Alien.

dia cepet mengenali cara memanggil orang. meskipun sebatas pemahaman dia. "yayah" buat bokapnya. "nyenyek" buat mama gue. "lekmi" buat tukang jual mie depan rumah. dan "acho" buat tukang bakso langganan gue. gue sama sekali ga paham. mungkin inilah cara alien belajar ngomong.

lanjut, ketika asyik ketak-ketik, gue perhatiin Nayla ini terlihat seolah-olah dia sedang mencoba megetikkan sesuatu. tangannya maju ke keyboard dan jari telunjuk kanan kirinya bergerak berpindah-pindah di tuts tuts. habis itu, tangan kanannya Nay lalu terlihat mengambil dan meletakkan sesuatu gitu. gue masih ga paham. terakhir dia letakkan kedua tangannya didepan dada. you know, kayak biksu-biksu di kuil. "amitabaa...". duh, merinding. disitu gue jadi tambah bingung.

pola itu Nayla lakukan berkali-kali.

semakin lama, semakin gue coba pikir dan tebak, gue semakin bingung. "nih bocah ngapain sih?". mama gue ngasih pencerahan "bukannya dia niruin om, ya kan nay...". pliss ma, aku sayang mama.

akhirnya nyokap si Nayla lewat dan gue tanya. "tangane arek iki nyapo seh mbak?". atau dalam bahasa manusianya "tangan nih bocah ngapain si mbak?". dan tahukah kalian teman-teman, bahkan nyokapnya yang, seperti kebanyakan nyokap yang lain, paling mengerti setiap jenis bahasa yang ditunjukan bocahnya ga bisa ngartiin what she wants me to know.

gue : "emang hari ini nay ngapain aja? atau menyaksikan apa?"
nyokapnya : "ga nonton yang aneh-aneh kok hari ini"
gue : "emang biasanya aneh-aneh? trus?"
nyokapnya : "hmm, palingan tadi pergi diajak ayahnya ke indomaret"
gue : "hmmm....."

gue berpikir lagi, dan gue kaget. jangan - jangan nayla coba niruin MBAK - MBAK KASIR DI INDOMART. ya benar, ketik-ketik, ambil uang kasih kembalian, dan "terima kasih, selamat berbelanja kembali". oh gosh. selamatkan cita-cita anak ini. jangan biarkan dia bertengger di depan mesin kasir yang nista itu.

selamatkan anak ini dari mesin kasir....















oh ponakanku. gantungkan cita-citamu setinggi langit nak, jangan setinggi tulisan Indomart di minimarket itu. kasian kamunya nanti kalau om bikin utang terus.

eniwei, try out unas nanti bakalan kayak apa ya jadinya? nyoba kesaktian aja ah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar