Rabu, 23 Mei 2012

Pinandhita Golden Memory

 as i promised, here one of our topics. by the way, sekolah gue ultah nih... udah ke 35 tahun pas 14 februari 2012 kemaren. wow, good luck smada. hope you can be the best forever.
# lagu unyu  pun mengalun.

and this post is about the party. rada bingung mau nyritainnya karena udah lama banget.... banyak scene yang ga keinget.. (scene? makanan apaan tuh?)
before we off, one note to be remembered : gue ga suka konser musik

.........................................................................................................

balik lagi, gue ga suka konser musik. disaat anak-anak gaul sesuia gue doyan banget ama yang namanya konser musik. mulai dari konser musik klasik yang suka ngelempar bunga, sampe konser campursari yang mulai doyan lempar-lemparan sendal (entah kapan di suatu ketika namanya berubah menjadi konser 'musik campursandal'). yang jelas, apapun yang dilempar gue tetep ga suka konser musik.

ga ada alasan khusus kenapa gue ga suka konser musik. ga ada pobia atau traumatik khusus seperti gue bakal lari jerit-jerit sambil lari telanjang kalo ada konser musik, atau seketika jadi raksasa berbadan ijo pake koloran yang warnanya ungu. engga. engga kayak gitu. gue ga suka konser musik karena.... ya karena gue ga suka aja (namanya juga ga ada alasan khusus). sebenernya gue memandang konser musik dari efisiensi dompet yang harus gue perkosa. bayangin, untuk sebuah konser musik harus bayar Rp.25.000. yang kalau dipake makan cilot bareng paca bisa sampe mandul. so, i dont like music concert. pelit? bukan, ini namanya hemat. salah satu metode dalam struggle of very poor life gue. hueheheheee

persepsi gue selama bertahun-tahun, daripada dateng ke konser musik, mending duduk bersila didepan tipi, puterin pisidi (maksud gue vcd) dan menikmatinya bersama teh hangat, biskuat energi susu dan kucing tersayang, yang sekarang kandangnya udah lebih bagus dari kamar gue (mama gue lupa yang mana anaknya sekarang). kegiatan ini sungguh hemat, nyaman, nikmat dan unyu. kucing gue suka banget momen kayak ini. begitupun gue. kami sering melaluinya bersama. kamipun menjadi sepasang kekasih. uooh.....
#maaf atas keunyuan yang baru saja terjadi

jadilah selama berabad-abad itu gue ga pernah nonton konser musik. pernah sih, sekali. itupun campursandal. apa campursari ya? i don't know exactly. dan gue ga suka. kenapa? karena di usia gue yang masih kelas 2 SD waktu itu gue terlihat lebih mirip tomcat ; kecil, menggelikan, sasaran ternikmat untuk jadi pijakan. belom lagi sandal-sandal yang tidak tahu tatakrama itu. amat.sangat.membahayakan.jiwa.dan.raga

tapi berhubung kera telah berevolusi dan kutub es telah mencair, maka guepun akhirnya memutuskan untuk mau nonton konser musik (iye, sambungannya jauh banget)

........................................................................................................

konser musik pertama gue adalah ketika smada ultah yang ke 33. temanya history behind story (terjemahan : sejarah ketek basah). waktu itu, gue masih kelas X. waktu itu, gue pertama kali nonton konser musik. dan waktu itu, gue cupu banget. gue bingung mau ngapain di konser beginian. mau ikut2an joged, takut. kesenggol dikit aja gue bisa terbang. mau diem dipojokan, entar kesurupan. mau mondar-mandir, entar dikira maling kolor..... kata beberapa orang ada potensi di tampang. sambel.

kebingungan gue ga kalah hebat ama kebingungan ashabul kahfi ketika mau membeli sayur dan ternyata "oh, uangku sudah tidak laku... apa yang harus aku lakukan? APA YANG HARUS AKU LAKUKAN YA ALLAH". bedanya, gue mungkin lebih cocok disebut ashabul tapir.

jadi gue lugu dan kecil. banget. saking kecilnya gue, waktu itu gue takut gue malah dijadiin pengganti sendal buat dilempar-lemparin. atau malah dikira tomcat terus dibasmi, diinjek-injek sampe mampus..... guepun bertekad untuk tidak mengakhiri konser dengan cupu, tentunya dengan cara yang aman dan menyehatkan : senam pramuka pake helm.

gue milih joget di barisan tengah agak kebelakang. yang gue tahu, daerah itu agak sepi. ga ada barisan pencabut nyawa kayak penjoget gila yang ada didepan, atau pencabut kejantanan kayak bencong2 gila yang ada di belakang. yang gue ga tahu, semua tempat di konser musik adalah ibarat tabung reaksi berisi amonia berlebih. bedanya, INI KERINGET MANUSIA. ohh gat. jadilah selama konser, gue lompat-lompat . bukan bergaya gue sok asik, tapi gue lompat-lompat sambil nutup idung, mangap megap-megap mencoba menyelamatkahn kehidupan. sampai akhirnya gue sendiri keringetan dan keringet gue mengalahkan bau mereka semua.... hahahhahaaa... terpujilah gue.

........................................................................................................

konser kedua, masih di ultah smada. sekarang yang ke 34, temanya Tinta Baru di Buku Tua. honestly, pengartian tema ini sangat abstrak : mengawali kisah yang ditutup tahun kemaren. hell yeah, untunglah tema ini dibuat oleh kaum intelektual pencetus kemerdekaan. bayangin kalo yang bikin tema anak-anak alay masa kini, temanya bisa jadi Cinta Baru ABG Tua : mengawali romantisme yang mau tutup usia. gak keren aja gitu lho. kalo ini beneran terjadi, gue bakalan out dari smada. (karena ga beneran terjadi, makanya songong, heheheheee).

konser malam hari, di stadion, guest star : j-rock. di konser kedua ini gue udah beberapa tingkat lebih gaul. lebih gedhe. dan lebih ga mungkin dijadiin pengganti sendal buat dilempar atau dikiran tomcat buat dianiaya. gue sekarang lebih pedhe. dan yang lebih penting, gue lebih 'pink', waktu itu. hell yeah, gue punya pacar. sekarang udah ex. gue ama gebetan awal-awalnya cuma nonton konser berdua dengan berpindah-pindah tempat. mulai dari tendanya mie sedap (mau kudeta mbak-mbak sales), tenda PMI, sampe tribun. sampai akhirnya gue ga tahan melihat keramaian yang terjadi, hasrat liar manusia goa pun keluar. setelah mendapat nomor penitipan barang atas pacar yang gue geletakkan (ini pacar apa tas belanja ya?) di tenda PMI waktu itu, gue pun bringas.

dan diwaktu itu, tanpa kuduga tanpa kunyana, gue ketemu mojo. yap, gue ketemu mojo. temen gue yang bertipe otak einstein body ikan asin ini ternyata bisa juga jadi liar, brutal, dan binal. lho, kok binal? ya pokoknya gitu deh. kamipun bringas dan lupa diri. senggol kanan-kiri-depan-belakang memutar mengikuti arah mata angin. jadilah gue dan mojo beraksi memberantas keperawanan kota lumajang tercinta.

think to happened, hujan turun ga pake permisi, orang-orang naek ke tribun. desak-desakan, colek-colekan, senggol-senggolan. #kayak lirik dangdut ya? ya ampunn. dan dalam kondisi situasi berdesakan, gue sempet menggagalkan aksi copet mencopet yang nyaris aja waktu itu. jadi ceritanya gue ngerasa ada tangan yang nyendel-nyendel bokong gue. sejujurnya, itu saku celana gue. merasa kejantanan gue terancam, segera gue balik badan dan bener : ada mas-mas berkumis tipis pake topi, buang muka dari tatapan gue. ya ampunn, untung dia cakep. (#lhoh?)

inside the crowd, temen gue nangis barangya ilang, dan gue nyengir. bukan, bukan karena gue pencopetnya, gue nyengir karena barang gue aman dan sentosa.

well, satu lagi image buruk tentang konser musik. cupet. pencuri kepet.

........................................................................................................

di konser musik ketiga yang gue ikutin, gue jadi MC (bukan Mas-mas Cantik). niatan jadi mc lebih kepada pembuktian diri, karena selama ini gue lebih sering eksis di pramuka, sekarang gue pengen buktiin ke diri gue sendiri kalo gue juga bisa eksis di smada. lastly, for the proof. dan nge-mc kali ini gue ditemenin ama ellan, rara, esther, elli, alfi dan rizna

yang menjadi brand di grand opening, bukan gue. hahahaa kasian lu Bor. yang menjadi brandnya adalah Elan dan Rara. oke, sekilas overview, mereka keren ;

Rara : bulet, kecil, bajunya merah-merah (bukan, bukan upil dicat kuku).dari hasil observasu gue, diduga kuat rara berangkat dari rumahnya mengendarai anak ayam. terlihat dari rambutnya yang mirip perindukan ayam. over the performance. she went so nice, smart, prodiction, and crunchy voice. mirip pembawa acara terkenal asti ananta dengan kelebihan berat badan.


Rara, dan segerombolan anak ayam di dalam rambutnya
























Elan : susah nyebutinnya, tapi kita selaku ummat beragama yang cinta negara Indonesia gue harus berpendapat secara jujur toh..? dia itu seperti.... mirip.... patung asmat. you know, ga perlu gue perjelas. performancely confidence, but word tailer.

Elan, sedang membaca mantra ajaib suku Asmat
















Gue sendiri perform ala-ala koboy dikencingin kudanya. black jeans with black-white squared dress and black-vested, ketambahan topi putih, ama kacamata minjem. ke-pede-an gue meningkat. gue meyakini diri gue sebagai Bruno mars, tapi Mojo lebih meyakini gue mirip Mas Mburno, duda sesepuh penjaga alas burno. nasibb..... T_T
Ini gue, mas Mburno Idaman mpok Nori
















in the concert, ada banyak yang ditampilin kali ini. penampil terbagi kedalam kategori band dan non-band. kita sebut saja bandnya ada Mabuk Janda Band, Kerucut Band, Mens Sana In Corpore Sano Band, February Journey Band, Jazzick Band, Tepar Band, Afterclass Band, dan Klam Band. see how did they give their band a name. gue memprediksi tahun depan namanya bakal ada limas segiempat band, stoikiometri band, ato Remidi Band. dasar pelajar-pelajar pinter. 

lalu untuk non-bandnya ada Teater Anak Angin, Teater Ramayana, Sambutan Kepala Sekolah (ini mah bukan penampilan kali ya?), Jinggle Smada (XII IPA 7), Provessor Kontemporer Dance, Perkusi Waroeng STMJ, Jabbawockeez Energic Dance.

and so all the performances went so well. banyak respon positif dari temen2 yang nonton. yang membanggakan, master of the stage kali ini persi adek2 yang gue tanyain adalah RARA dan iBOR : "smart language". waaahhhh, jadi berasa keren. :
*benerin jambul*

for the guest kali ini panitia ngundang bintang tamu band indie asal jember yang terkenal dengan lagunya Sorry-Sorry Chupke-Chupke. oh, bukan, itu chory-chory chupke-chupke. yang bener lagunya Sorry-sorry dari NTR.

NTR bawain beberapa lagu, gue lupa apa aja yang dinyanyiin, pokoknya ada Sorry-Sorrynya deh. semua berjalan apik dan mengesankan sebelum muncul kalimat terkeren malam itu : "Vokalisnya kok jelek..?". gue jadi berasa senasib ama tuh pokalis.

penonton lebih mood ngelirik gitaris  Arbill. dia emang cakep (ya, gue bilang 'dia cakep', mohon jangan salah arti) dan ga salah kalo dia kemana-mana bawa keset di dagu. well, complain yang cukup sulit untuk ditangani, panitia harus tanggung jawab untuk hal ini. lain kali diperbaiki wajahnya ya mas pokalis.... hihihiii

satu hal yang bikin indah, malam itu gue ditemenin. ya, gue ditemenin Tapir. engga, konsernya emang ga dikebun binatang. tapi ini 'Tapir' yang mau-maunya nemenin gue kemana-mana. gue dibelakang panggung dia nemenin smsan, gue diatas panggung dia nemenin ngasi semangat, gue didepan panggung dia nemenin lompat-lompat. sempet gue kepikiran buat naek ke atas panggung jangan-jangan dia bakal nemenin megang lampu. who knows? this Tapir is mostly unpredictable.

one night with NTR went so nice when he sang Just The Way You Are by Mas Mburno, feel so great that i was beside her, and whispered her, following the song that sung, leaving some unforgettable moments. and we did smile each others, with her eyes shined ^^..... uoh, bikin nge-fly

the session ended dengan sebuah lagu baru NTR yang, secara jelas, ga ada yang ikutan nyanyi. boro-boro yang baru, yang lama aja kelupaan bang. penutupan jadi rada-rada hambar gitu deh....

dan setelah semua keringat konser gue tumpahkan, gue pergi ama Tapir. honestly, agak-agak gak tega bonceng dia, tapi nampaknya dia sudah terbiasa praktikum dengan amonia.

so we had a nice dinner. actually, not so nice dinner. wrong menu in the great moment. jadi ceritanya kami didera lapar yang kurang ajar. hal yang wajar terjadi sdtelah melakukan aktifitas 'gulat'. jadilah kami berkelana digelap malam. menembus hutan-hutan. melewati kuburan. kami sepasang spongebob dan patrick di episode kerang ajaib. (#hae??) niatnya, gue pengen ngajak dia makan nasgor pattaya paporit gue. tapi sayang seribu rupiah, di tempat yang sudah ditentukan, pas di warung pattaya paporit, tepat disaat gue udah mangap buat bilang "Bu, pattaya dua", saat itulah gue melihat salah satu guru smada bersama keluarga juga sedang makan disana. oh my gosht.. dan beliau termasuk salah satu dari sekdikit yang hapal nama, nomer absen, bentuk wajah, ama jumlah jerawat gue. intinya bapak ini akrab banget ama gue. oh my gohst.. ga mau nama gue berpindah dari daptar absen ke daptar wajib sindir,  gue milih ambil aba-aba balik kanan, cari tempat lain, jalan !!.

ganti tujuan, gue pengen lalapan di tempat yang juga paporit gue, namun dasar, untung tidak dapat diraih malang kota apel, disana ada dua sosok, kakak-kakak gentayangan. yang satunya om-om ding. keduanya berjanggut. lagi mesra-mesraan makan berdua aja. dan bagi gue, mereka ga kalah berbahayanya. maka mending balik kanan lagi deh.

well well. nasib. rasa lapar berakhir dengan dijejalkannya dua porsi nasi goreng yang gue baru aja kienal dan coba makan disitu dan...... yah, agak lumayan lah. lumayan sepet di lidah. warungnya tepat ada di tengah LSS. buat kamu yang lagi kalap tengah malem2 cari makan di LSS, this place is perfectly not recommended to be visited. #hoaaaa, masih berasa gondoknya

semakin malam, dan gue pun semakin ga tahan ama Tapir. bukan ga tahan mau ngapa-ngapain, tapi ga tahan  karena si tapir udah maen diteleponin ma keluargnya (iya, tapir punya handphone. dan iya, tapir punya keluarga. udah ga usah heran). yawes.. gue anter dia pulang. long road i feel comfort. her smile and 'thanks' made me my night so waffy. over all, nice night. it should gonna be a good memory. my own golden memory.

pesan moral : kalau mau makan enak bareng pacar, pastikan nama-nama orang terdekat anda sudah ditangkap polisi.

ngemeng-ngemeng, ini ada beberapa pict buat nyepet-nyeptin mata.... tolong untuk bagian wajah gue, tidak disarankan untuk -18tahun, kemaren udah ada yang muntah. CEKIDOT.

back of stage, anak-anak ayam February Journey

Arbill, yang patut dilenyapkan sang oleh pokalis, demi keselamatan pamornya

Ramayana in Action, Tio, Kepala suku dua dunia

ini neng tyas, lagi remo.... mau nyawer??

iya mbak, mangap yang lebar mbak.....

3 kepiting liar dan 1 pawang. Esther, kepiting berhasil memutasi warna kulitnya

duo kalap

pokalis, andai dia mendengar jeritan hati penonton
ini temen-temen hoscoker...... lagi off the job ^^

teater anak angin, Gatot Cermin

Dova, pemimpin pasukan kuning, Butuh Santunan


eniwei, cukup sampai disini blog gue bercerita tentang pinandhita golden memory. cepet-cepet kabur sebelum orang-orang yang kesebut namanya kalap kesurupan dan bakar blog gue... all for laugh guys :D

thanks for all supports folk. meet me at next story.
pantun : jika ada sumur diladang, boleh kita menumpang mandi. bebas komentar, tolong difollow. (iye, pantunnya ancur abis)
salam chibii.....
:D